Monday, December 3, 2012

Pakan Alternatif Ikan Nila, Patin, dan Lele

MKJ Doc. Mie bekas sebagai pakan alternatif
Mahalnya pakan/pelet ikan merupakan salah satu masalah klasik yang sering dialami pembudidaya di waduk saguling, untuk pembudidaya dengan modal pas-pasan jelas dibutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu yang sering dilakukan adalah dengan pemberian pakan alternatif seperti roti, mie, sosis, promina, keju, dan lain-lain yang tentu semuanya merupakan barang sisa/bekas (BS).

pemberian pakan alternatif ini biasanya dilakukan setelah pemberian pakan utama/komersial selama sebulan, atau bisa pula dilakukan dengan mencampurnya dengan pakan komersial. pemberian pakan alternatif ini jelas menguntungkan untuk para pembudidaya karena bisa menekan biaya produksi.

salah satu jenis pakan alternatif yang kami sediakan adalah mie, dengan harga 3000/kg mie bisa anda dapatkan ditoko kami, menurut para pembudidaya didaerah waduk saguling, pemberian pakan alternatif jenis mie ini cukup menguntungkan karena membantu dalam pertumbuhan daging ikan, selain itu pemberian pakan menggunakan mie sangat mudah karena tidak perlu diolah terlebih dahulu, sehingga bisa langsung diberi ke ikan nila, patin, atau lele yang dipelihara di waduk atau dikolam jenis terpal. pemberian pakan alternatif ini diberikan sebanyak 3 - 5% berat ikan yang dipelihara.  



Sunday, December 2, 2012

Budidaya Ikan Menggunakan Kolam Buatan Dari Terpal Atau Baligho

MKJ doc. kolam ukuran 3x8 menggunakan baligho 

Jika anda memiliki lahan kosong atau sudah tidak terpakai tidak ada salahnya anda memanfaatkan lahan tersebut untuk dijadikan sumber penghasilan tambahan dengan menjadikannya sebuah kolam agar bisa memelihara ikan, seperti ikan nila, patin atau lele. Jika memang anda berminat kami menyarankan anda memilih salah satu ikan yang kami sebutkan tadi karena pemeliharaanya simpel yang cukup dikasih dengan diberi makan yang teratur dan obat anti virus.
Disini kami akan mencoba berbagi pengalaman cara mempersiapkan kolam menggunakan  terpal atau baligho
Berikut persiapan kolam menggunakan terpal atau baligho sebelum dilakukan penebaran benih ikan
  1. Pertama rencanakanlah terlebih dahulu model kolam dan ukuran yang ingin anda buat, menurut pengalaman kami ada dua model kolam yang bisa anda buat, yaitu dengan cara menggali tanah dengan tinggi satu atau dua meter, yang idealnya berukuran dua meter dengan panjang dan lebarnya tergantung lahan atau keinginan, namun standarnya ukuran yang dibuat berkisar 2x4m yang membutuhkan terpal atau baligho berukuran 4x6m, begitu pun dengan ukuran 2x6m dan 3x8m yang membutuhkan terpal atau baligho berukuran 4x8m dan 5x10m dan seterusnya. Model kedua adalah dengan membuat kolam tanpa perlu menggalinya yaitu dengan membuat kerangka persegi dari bambu atau kayu satu sampe dua meter dari permukaan tanah, dengan ukuran sama persis dengan cara digali. Jika anda kesulitan dalam mencari terpal dan baligho, maka anda tak perlu khawatir karena kami pun menyediakan terpal dan baligho dengan ukuran diatas.
  2. Cek lah terlebih dahulu kolam sebelum diisi air untuk menghindari kebocoran.
  3. Setelah kolam siap maka isilah kolam dengan air dengan ketinggian 70-100 cm. setelah itu, anda bisa memberikan obat seperti Tosim sebelum benih ditebar dan didiamkan kolam selama satu minggu agar plankton dapat tumbuh yang berguna sebagai makanan.
  4.  Usahakan lah sumber air selalu tersedia baik itu dari sumur, sungai, pam atau sumber yang lainnya.
  5. Setelah semuanya selesai maka anda bisa memulai menebar benih, untuk populasi ideal ikan nila biasanya sebanyak 10 ekor/m2, dengan ukuran optimum benihnya sekitar 8-13 cm. untuk menghindari stress, penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi hari, sekitar pukul 06.00-07.30.

Setelahnya semua beres maka sekarang anda mulai bisa memberikan pakan, pakan sebaiknya mengandung protein 24-30% agar pertumbuhan ikan nila berlangsung optimal. Pakan diberikan tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan sore. Pakan bisa berupa pelet apung maupun pelet tenggalam. Dosis pemberian pakan perhari pada bulan pertama sebesar 5% dari biomassa. Setelah itu, pada bulan kedua dosisnya 4% dari biomassa. Pada bulan selanjutnya dikurangi menjadi 3% dari biomassanya.
Demikianlah pengalaman kami seputar budidaya ikan menggunakan kolam buatan dari terpal atau baligho. Semoga bermanfaat dan selamat berbisnis.
MKJ doc.

MKJ doc.